Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا
اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا
تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ
تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka (istiqomah), maka malaikat akan turun kepada
mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa
sedih; dan bergembiralah dengan jannah (surga) yang telah dijanjikan
Allah kepadamu.” (QS Fushilat [41]: 30)
Keimanan kepada Allah menuntut
sikap istiqomah. Keyakinan hati, kebenaran lisan dan kesungguhan dalam
amal adalah unsur-unsur keimanan yang mesti dijalankan dengan istikamah.
istikamah yang berarti keteguhan dalam memegang prinsip, merupakan
bukti jelas kekuatan iman seseorang.
Rasulullah shallaluhu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Katakanlah: “Rabbku adalah Allah” dan Istiqomahlah!” (HR Tirmidzi)
Pantas jika Allah menjanjikan
keutamaan yang besar untuk orang-orang yang istiqomah dalam imannya.
Pada ayat yang disebutkan di muka, menurut ahli tafsir, Allah
memberitakan bahwa ketika orang-orang yang istiqomah itu mati, akan
turun kepada mereka para malaikat seraya berkata,“Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergembiralah dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”
Tidak takut dan tidak bersedih.
Itulah yang akan dirasakan oleh orang-orang yang istiqomah ketika mereka
meninggalkan alam fana ini. Para ulama juga menjelaskan, bahwa maksud
tidak takut adalah mereka tidak takut dengan apa yang akan mereka hadapi
setelah hari kematian mereka. Adapun maksud mereka tidak bersedih
adalah mereka tidak bersedih dengan apa yang mereka tinggalkan selama di
dunia.
Perasaan ini akan dialami oleh
semua orang yang istiqomah. Termasuk orang-orang yang ketika di dunia
sangat bahagia, berharta dan berkedudukan tinggi. Karena kebahagiaan
yang akan mereka terima di akhirat, jauh lebih baik dari apa yang selama
ini mereka rasakan di dunia.
Sebaliknya, orang-orang yang
tidak beriman, tidak istiqomah, berlaku maksiat dan sombong, kelak yang
akan dirasakannya adalah ketakutan yang mencekam dan kesedihan yang
mendalam. Hingga walaupun di dunia mereka adalah orang yang paling
sengsara. Karena, kesengsaraannya selama mereka di dunia, masih jauh
lebih baik dari kerugian yang akan diterimanya di akhirat.
Orang-orang yang istiqomah itu
juga bergembira dengan surga yang dijanjikan Allah; tempat segala
kenikmatan, sebagai balasan yang Allah gambarkan dengan firmannya dalam
hadis qudsi, “Sesuatu yang tidak
ada satu mata pun yang pernah melihatnya, tidak ada satu telinga pun
yang pernah mendengarnya dan tidak pernah terlintas sedikitpun dalam
hati manusia.” (HR Bukhari Muslim)
Wallahu ‘alam bish-shawab.
Sumber : Muslim.Or.Id
0 komentar:
Posting Komentar